Habîb ‘Ahmad bin Hasan Al-Haddâd, Tatsbîtul Fuâd, juz.1. hal.214.
Diterjemahkan Oleh Ustadz Novel Bin Muhammad Alaydrus,
Pengasuh Majelis Ilmu Dan Dzikir AR-RAUDHAH, Solo
Seseorang yang semangatnya terikat dengan Allâh, maka sesungguhnya ia
telah memasuki samudera yang tak bertepi. Ia akan mendapatkan apa yang
dicita-citakannya, meskipun cita-citanya teramat tinggi dan tubuhnya
lemah. Semangatnya tersebut akan mengantarkannya untuk memperoleh
sesuatu yang tidak dapat digapai oleh tubuhnya yang lemah dan
kekuatannya yang lemah. Sebagaimana diceritakan, pernah seorang raja di
tanah Arab mengutus seseorang untuk menemui seorang raja di Cina untuk
menanyakan bagaimana ia dapat berusia panjang dan berkuasa demikian
lama, sedangkan ia adalah seorang kafir.
Sedangkan kaum Muslimin tidak
memperoleh yang ia peroleh. Sang raja Cina itu kemudian membawa si
utusan untuk melihat sebuah pohon yang sangat besar dan kuat sembari
berkata, “Aku tidak akan menjawab pertanyaanmu, sebelum engkau mampu
menumbangkan pohon ini.” Sang utusan merasa sulit mendapatkan jawaban
dari sang raja, sedangkan ia ingin segera kembali ke negerinya. Maka,
seluruh semangatnya (pikiran dan perhatiannya) tertuju pada usaha untuk
menumbangkan pohon tersebut. Ia tahu, selama pohon itu belum tumbang, ia
tidak akan memperoleh jawaban. Selama beberapa hari ia mondar-mandir
mendatangi pohon tersebut sembari mengharap agar pohon itu tumbang,
hingga akhirnya pohon itu benar-benar tumbang.
Sang raja pun berkata
kepadanya, “Inilah jawabannya.” Sang utusan pun kembali ke negaranya
menjumpai raja yang mengutusnya dan ia ceritakan permasalahan pohon
tersebut. Mendengar ceritanya, sang raja merenung sembari menundukkan
kepala. Setelah itu ia berkata, “Semoga Allâh membinasakan raja (kafir)
tersebut. Ia sungguh cerdas.”
“Apa arti semua ini?” tanya sang utusan.
“Artinya, ia berkata kepadamu bahwa kamu yang hanya seorang diri, ketika seluruh semangatmu tertuju kepada usaha agar pohon yang kuat itu tumbang, maka ia pun tumbang. Sedangkan kalian, begitu banyak semangat orang-orang yang kalian dzalimi tertuju kepada kalian (agar kalian tumbang). Lalu bagaimana mungkin kalian dapat berkuasa lama dan menikmati kekuasaan. Ini adalah sesuatu yang mustahil,” jawab sang raja.
Sumber
Posting Komentar