Oleh : Habib Muhammad bin Hadi Assagaf
Setiap orang hendaknya menekuni jalan hidup yang ditetapkan Allah kepadanya.
Siapa yang ditetapkan Allah menjadi
penuntut ilmu, hendaknya ia bersungguh-sungguh menuntut ilmu,
mengulang-ulang pelajaran dan hafalannya, kemudian mengamalkan ilmunya.
Siapa yang ditetapkan Allah untuk mencari rezeki, hendaknya ia ridho dan bersungguh-sungguh dalam mengelola usahanya.
Begitulah, setiap orang hendaknya ridho
dan mensyukuri apa yang telah ditentukan Allah baginya sehingga ia dapat
mencapai derajat orang-orang yang sempurna. Penulis Zubad berkata:
Yang benar, kamu bersikukuh pada ketentuan Allah,
hingga Allah memindahkanmu darinya.
Ibnu Atha Illah berkata dalam Al-Hikam:
Keinginanmu untuk ber-tajrid*, padahal
Allah meletakkanmu pada asbab** merupakan syahwat yang tersembunyi.
Keinginanmu untuk mencari asbab padahal Allah meletakkanmu dalam tajrid
akan menurunkanmu dari derajat yang tinggi. (II:72)
(Habib Muhammad bin Hadi Asseqaf, Tuhfatul Asyraf, Kisah dan Hikmah, Putera Riyadi)
Posting Komentar